Profil Desa Wonosroyo

Ketahui informasi secara rinci Desa Wonosroyo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Wonosroyo

Tentang Kami

Profil Desa Wonosroyo, Watumalang, Wonosobo. Menelisik potensi pertanian diversifikasi, khususnya sayur-mayur dan palawija, serta kehidupan sosial masyarakat yang dinamis dan memegang teguh nilai gotong royong di kawasan perbukitan Wonosobo.

  • Lumbung Hortikultura

    Desa Wonosroyo merupakan salah satu pusat produksi sayur-mayur dan palawija di Kecamatan Watumalang, yang menjadi penopang utama perekonomian lokal.

  • Ketangguhan Sosial

    Masyarakat desa memiliki modal sosial yang kuat, ditandai dengan tingginya semangat gotong royong dan partisipasi aktif warga dalam setiap program pembangunan.

  • Potensi Pengembangan Agribisnis

    Dengan lahan yang subur dan sumber daya manusia yang ulet, desa ini memiliki prospek cerah untuk pengembangan agribisnis terpadu dari hulu ke hilir.

XM Broker

Di tengah hamparan perbukitan hijau Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, terbentang sebuah desa agraris yang hidup dan dinamis bernama Desa Wonosroyo. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu lumbung hortikultura penting, di mana lahan-lahannya yang subur dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya aneka sayur-mayur dan palawija. Perekonomian desa berdenyut seirama dengan siklus tanam dan panen yang menjadi tumpuan hidup mayoritas warganya. Lebih dari sekadar pusat produksi pertanian, Desa Wonosroyo juga merupakan cerminan dari sebuah komunitas yang tangguh, di mana semangat gotong royong dan modal sosial yang kuat menjadi fondasi utama dalam menghadapi tantangan dan merajut asa untuk masa depan yang lebih sejahtera.

Kondisi Geografis dan Tinjauan Demografi

Secara geografis, Desa Wonosroyo terletak pada topografi perbukitan khas dataran tinggi Wonosobo. Kontur wilayahnya yang bergelombang dengan tanah gembur dari material vulkanik merupakan anugerah alam yang menjadikannya sangat cocok untuk pertanian hortikultura. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 2,22 kilometer persegi (222 hektar). Lokasinya yang strategis diapit oleh beberapa desa lain. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Kalidesel. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Gondang. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Watumalang dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Krinjing.Berdasarkan data kependudukan terakhir yang dihimpun, Desa Wonosroyo dihuni oleh 2.766 jiwa. Dengan luas wilayahnya, maka tingkat kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 1.246 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan konsentrasi pemukiman yang cukup padat, dengan pemanfaatan lahan yang intensif untuk pertanian dan perumahan. Sebagian besar penduduknya berada dalam rentang usia produktif dan menjadikan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama, sebuah tradisi agraris yang diwariskan secara turun-temurun.

Tata Kelola Pemerintahan Desa

Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Wonosroyo berjalan di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat, didukung oleh jajaran perangkat desa yang meliputi sekretaris, kepala urusan (kaur), dan kepala dusun (kadus). Struktur ini bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan administrasi, merencanakan dan melaksanakan program pembangunan, serta memfasilitasi pemberdayaan masyarakat. Dalam setiap pengambilan keputusan strategis, terutama terkait pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), pemerintah desa selalu mengedepankan asas musyawarah untuk mufakat melalui forum-forum resmi seperti Musrenbangdes.Visi pembangunan Desa Wonosroyo ialah mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera dengan bertumpu pada pengembangan sektor pertanian yang modern dan berkelanjutan. Untuk mencapai visi tersebut, beberapa misi prioritas telah ditetapkan, di antaranya adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, memperkuat kelembagaan petani, membangun infrastruktur yang memadai untuk mendukung distribusi hasil panen, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat sebagai investasi jangka panjang.

Perekonomian Berbasis Pertanian Hortikultura

Denyut nadi perekonomian Desa Wonosroyo sangat bergantung pada sektor pertanian, khususnya budidaya sayur-mayur dan tanaman palawija. Lahan-lahan pertanian di desa ini banyak ditanami komoditas bernilai ekonomi tinggi seperti cabai, tomat, kubis, sawi, dan berbagai jenis sayuran daun lainnya. Selain itu, tanaman palawija seperti jagung dan singkong juga banyak dibudidayakan sebagai sumber pangan pokok dan alternatif pendapatan. Para petani di Wonosroyo dikenal ulet dan pekerja keras, mengolah lahan mereka dengan pengetahuan lokal yang dipadukan dengan teknik-teknik pertanian modern secara bertahap.Siklus ekonomi desa berjalan sangat dinamis mengikuti jadwal tanam dan panen. Pada saat panen raya, aktivitas ekonomi meningkat tajam, melibatkan tidak hanya petani tetapi juga para pekerja panen, pedagang pengumpul, dan jasa transportasi. Hasil panen dari Wonosroyo dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal di Wonosobo serta dikirim ke kota-kota besar di sekitarnya. Sebagian besar petani telah tergabung dalam kelompok tani, yang berfungsi sebagai wadah untuk belajar bersama, mengakses informasi pasar, serta mendapatkan bantuan permodalan atau sarana produksi pertanian dari pemerintah.

Kehidupan Sosial dan Modal Budaya

Salah satu kekuatan utama Desa Wonosroyo terletak pada modal sosialnya yang sangat kuat. Semangat gotong royong menjadi perekat sosial yang menjaga keharmonisan dan solidaritas antarwarga. Tradisi saling membantu dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari mengolah lahan pertanian, membangun rumah, hingga menyelenggarakan acara adat dan keagamaan, masih terpelihara dengan sangat baik. Kebersamaan ini menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan bersama.Kehidupan keagamaan yang rukun juga menjadi pilar penting dalam tatanan sosial masyarakat. Masjid dan mushala tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan non-formal bagi anak-anak dan orang dewasa. Di samping itu, beberapa kelompok kesenian tradisional juga masih aktif di desa ini, menjadi sarana hiburan sekaligus media untuk melestarikan warisan budaya leluhur kepada generasi muda. Organisasi kemasyarakatan seperti Karang Taruna dan PKK juga berperan aktif dalam berbagai program pemberdayaan.

Ketersediaan Infrastruktur dan Sarana Penunjang

Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur di Desa Wonosroyo untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warganya. Akses jalan utama desa yang menghubungkan ke pusat kecamatan dan jalur provinsi sudah dalam kondisi yang baik, mempermudah mobilitas orang dan barang. Program pembangunan dari Dana Desa juga banyak difokuskan pada perbaikan dan pengerasan jalan-jalan lingkungan serta jalan usaha tani untuk melancarkan akses petani ke lahan garapan mereka.Di bidang sarana dasar, seluruh wilayah desa telah terlayani oleh jaringan listrik PLN. Kebutuhan air bersih untuk rumah tangga dan pertanian dipenuhi dari sumber mata air pegunungan yang dikelola secara komunal, memastikan ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun. Fasilitas pendidikan seperti PAUD dan Sekolah Dasar tersedia di desa untuk memberikan layanan pendidikan dasar bagi anak-anak. Demikian pula dengan layanan kesehatan yang dapat diakses melalui Poskesdes dan kegiatan Posyandu rutin.

Tantangan dan Prospek Pengembangan ke Depan

Meskipun memiliki potensi yang besar, Desa Wonosroyo tidak luput dari tantangan. Fluktuasi harga jual sayuran yang seringkali anjlok saat panen raya menjadi masalah klasik yang dihadapi para petani. Ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia juga menjadi isu yang perlu dicarikan solusinya melalui pengembangan pertanian organik. Selain itu, tantangan regenerasi petani juga menjadi perhatian, di mana generasi muda perlu didorong untuk melihat pertanian sebagai profesi yang menjanjikan.Namun prospek masa depan Desa Wonosroyo sangatlah cerah. Peluang besar terletak pada pengembangan agribisnis dari hulu ke hilir. Peningkatan nilai tambah produk melalui kegiatan pascapanen, seperti pengemasan sayuran yang lebih baik, pengolahan cabai menjadi saus atau bubuk, serta pembuatan aneka keripik, dapat meningkatkan pendapatan petani secara signifikan. Pengembangan model pertanian terpadu yang mengintegrasikan pertanian dengan peternakan (sistem zero waste) juga sangat potensial. Dengan sumber daya alam yang subur, sumber daya manusia yang ulet, dan inovasi yang terus didorong, Desa Wonosroyo berpeluang besar untuk menjadi desa agribisnis yang maju dan mandiri.